🌷Ummu Salamah yang Setia 🌷
Ibu Kaum Muslimin yang lain adalah Ummu Salamah binti Zadir Rarri. Ia adalah putri bangsawan Mekah yang sangat murah hati dan luhur budi pekertinya. Nama asli beliau adalah Hindun binti Abu Umayyah Al Makhzumi.
Pada mulanya, ia adalah istri Abu Salamah Abdullah bin Al Asad Al Makhzumi. Bersama suaminya ini Ummu Salamah termasuk dalam jajaran orang yang pertama kali memeluk Islam. Ketika hijrah ke Madinah, Abu Salamah terpaksa pergi seorang diri karena Ummu Salamah ditahan oleh kabilahnya.
Saat itu, Ummu Salamah yang sangat setia kepada suaminya menjadi amat menderita. Rasa rindu dan kesedihan menaungi Ummu Salamah dari hari ke hari. Keadaan Ummu Salamah ini akhirnya membuat kabilahnya sendiri tidak tega, mereka pun mengizinkan Ummu Salamah menyusul suaminya ke Madinah. Sulit sekali untuk melukiskan indahnya pertemuan suami istri yang paling setia dan begitu menyayangi satu sama lain ini.
Suatu hari Ummu Salamah berkata kepada suaminya, "Kanda maukah kau sehidup semati denganku? Apabila aku mati, janganlah menikah dengan orang lain. Apabila kamu meninggal, aku pun tidak akan menikah lagi."
"Maukah engkau mematuhiku dengan apa yang lebih baik daripada itu?" tanya Abu Salamah.
"Aku selalu siap memenuhi keinginanmu Kanda!" jawab Ummu Salamah
"Engkau boleh menikah lagi..."
Kemudian Abu Salamah berdoa, "Ya Allah, karuniakanlah kepada Ummu Salamah sepeninggalku, suami yang lebih baik daripadaku dan tidak membuat resah dan susah hatinya."
Dalam Perang Uhud Abu Salamah terluka. Dua bulan kemudian ia memimpin pasukan dan berhasil menyelesaikan tugasnya. Namun luka dalam Perang Uhud terbuka kembali.
Abu Salamah akhirnya wafat. Dari sejak sakit sampai meninggalnya Rasulullah ﷺ menunggui Abu Salamah di pembaringan. Rasulullah ﷺ bertakbir 9 kali sebagai tanda kesedihan yang mendalam kepada Abu Salamah. Ketika para sahabat bertanya heran, Rasulullah ﷺ bersabda, "Kalaupun aku betakbir seribu kali untuk Abu Salamah itu masih pantas untuknya."
Menurut Rasulullah ﷺ sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan banyak kebaikannya. Demikian sabda Rasulullah ﷺ tentang umur dan kematian. "Barangsiapa yang dipanjangkan umurnya dalam berislam mencapai 40 tahun, Allah hindarkan dia dari berbagai bencana gila, dusta, dan jika menambah 50 tahun, Allah akan ringankan perhisabannya. Jika mencapai 60 tahun Allah menganugerahkan kepadanya sifat mendekatkan diri kepada Allah, jika mencapai 70 tahun diampuni Allah beserta dosanya yang dahulu dan yang akan datang." (H.R. Anas bin Malik)
~~~ Semoga kita mendapat keberkahan dari cerita mulia ini ~~~
Writer by : Cak Irul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar